Bidang Ekonomi pembangunan telah mengalami perubahan yang mendasar selama tahun 1970-an. Ungkapan dan semboyan klise tentang kondisi-kondisi yang diperlukan, serta faktor-faktor penentu, secara historis telah diganti dengan suatu agnotisme yang sehat dan kemauan yang menyegarkan untuk memfokuskan pada masalah-masalah khusus dan isu yang riil.
Dalam edisi kedua dari buku ini diadakan beberapa perubahan yang penting, misalnya; perubahan Direktorat Jenderal Agraria menjadi Badan Pertahanan Nasional (BPN), ds. Selainitu edisi ini diberikan juga beberapa tambahan yang sesuai dengan perkembangan umum pada dewasa ini.
Ilmu Ekonomi Politik mengalami transformasi dari waktu ke waktu dengan arah kajian, instrumen dan obyek, yang berubah-ubah secara cukup dinamis. Proses untuk mencari landasan teoritis yang tepat untuk mengkaji fenomena ekonomi dan politik serta kaitannya satu sama lain masih terus berlangsung tanpa pernah berhenti.
Dalam buku ini, penulis berusaha mengidentifikasi konsep-konsep dan teori-teori dasar dari masing-masing model dan aliran dengan mempelajari secara saksama asumsi-asumsi kunci, aktor-aktor yang terlibat, dan penjelasan serta penafsiran dari masing-masin aliran Ekonomi Politik tersebut secara komprehensif.
To assure lively and illumining exchanges in the series, great effort has been made to invite participants feflecting a broad range of viewpoints and to select themes of foremost currennt concern. In view of the wide spectrum of opinion, the purpose has not been to achieve a consensus but to seek a deeply probing exchanges of views in an effort.
Penulisan edisi ii sangat dimudahkan, sebagaimana juga edisi-edisi yang terdahulu, oleh berbagai publikasi dari The Brookings Institutions.
Inti sebuah kebijakan moneter sebenarnya tidak banyak bebeda dengan teori ekonomi mikro, di mana terdapat hukum permintaan dan penawaran. Hanya saja cakupannya yang luas membuat teori kebijakan moneter memiliki dimensi yang juga sangat luas.
Mengingat Bahwa topik buku ini adalah interdisipliner maka buku ini dapat dipakai juga oleh umumyang tertarik dengan masalah Ekonomi Pembangunan.""
Inilah pembangunan ekonomi yang berlangsung dalam rezim Orde Baru yang berlangsung hingga sekarang (ketika naskah ini selesai dan siap cetak). Para mahasiswa mempopulerkan kata-kata KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
Pengusaha itu teringat kalau saja ketika itu dirinya hanya menekankan kepentingan diri dan keluarga, ia mungkin memilih berhenti berbisnis atau beralih ke bisnis lain yang menguntungkan.